Siswi SMAN 2 Bandar Lampung berhasil memenangkan Lomba Inovasi Daerah Tahun 2022 yang diadakan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Lampung. Hadiah diterima hari ini di Hotel Emersia oleh Kepala Balitbangda Lampung Hamartoni Ahadis.
Para siswi Smanda tersebut di antaranya Annisa Vidya Asmara (XII A1), Fawazia (XII A1), Nadia Permatasari Gayoris (XII A1), dan Yoina Doverianingtyas Pardosi (XII A1).
Berawal dari video Tiktok yang mereka tonton, akhirnya menimbulkan ide yang fantastis. Dengan ide tersebut, para siswa ini membuat sebuah karya yang berjudul “Plantics”
Annisa mewakili tim mengatakan, “Plantics” yaitu plastik ramah lingkungan yang di dalamnya terdapat benih yang bisa ditanam. Kata dia, selesai dipakai, bisa langsung ditanam di dalam tanah dan terurai secara alami. Ia menambahkan, benih di dalam plastik akan menjadi tanaman.
“Lantiks ini terbuat dari saripati singkong,” jelas Annisa.
Annisa menjelaskan, proses pembuatan karya ini memakan waktu yang cukup panjang. Ia lega karena prosesnya yang cukup panjang dengan beragam kesulitan.
“Kami harus mencari komposisi yang tepat karena harus elastis dan punya daya tahan juga. Kami sempat mengganti bahan baku. Kami mendapat tantangan dari juri kalau kami harus tahu bagaimana merealisasikan tentangan itu supaya bisa dipakai secara riil dan bermanfaat untuk masyarakat,” tambah Annisa.
Mereka juga sangat berterima kasih kepada pembimbing yang sudah menuntun hingga saat ini, khususnya kepada Siti Nursiyah dan Siti Jariyah.
“Alhamdulillah saya sangat bangga karena kerja keras mereka yang sangat luar biasa,” ujar Siti Nursiyah.
Sementara itu, Kepala SMAN 2 Bandar Lampung Hendra Putra membenarkan bahwa proses karya ini cukup lama.
“Alhamdulillah tentunya kami bersyukur dan senang karena lomba ini memang memakan waktu yang cukup lama, termasuk memerlukan dana yang cukup banyak. Dan anak-anak sudah melakukan perjuangan yang bertahap. Dimulai dari pengumpulan karya tulis, kunjungan tim juri ke sekolah, lalu memasuki 10 besar dan dilaksanakan lagi presentasi karya ilmiah. Tentunya ini menjadi kebanggaan yang luar biasa. Antusiasme dan kerja keras mereka luar biasa. Dengan kerja keras mereka mendapatkan hasil sebagai pemenang juara I dalam lomba ini,” tutur Hendra.
Ia juga mengungkapkan, ke depan ada regenerasi melalui satuan Karya Ilmiah Remaja (KIR). KIR ini, ujarnya, setiap tahun memang ada regenerasi. Mereka dilatih secara rutin yang melibatkan guru pembina dan alumni yang pernah mendapatkan juara.
“Kami juga meminta bantuan kepada ahli dalam bidangnya dari perguruan tinggi,” kata Hendra. [Putri Meini Suci Anggraini, Reporter Magang Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Raden Intan Lampung] .